Tenggelam ragaku
Di antara gedung-gedung pencakar langit
Bergulat dengan cinta yang rumit
Mencintai hidup atau duit
Keduanya menjagaku tetap bangkit
Mengetuk-ngetuk jiwa yang telah lama sakit
Karena lelah memikul beban selangit
Serta bertahan dalam kondisi yang sulit
Terhimpit
Mewujudkan mimpi orang yang berduit
Sementara mimpiku sendiri,
Hanya termanifestasi dalam kredit
Aku mencintaimu wahai mimpi yang rumit
Siang malam sudah tak mampu ku menjerit
Sebab pagi ada harapan duit
Meski harus ku awali dengan kopi pahit
Energi romusha-ku selalu bangkit
Jakarta, 28 Agustus 2021
0 comments:
Post a Comment