Kau
Adalah Kartini,
tegak tubuhmu, melawan badai,
yang menerpa hatimu setiap hari,
yang menghunjam rasa sangat pedih.
Tetapi, kau tetap gigih berdiri.
Kau
Adalah Kartini-ku,
menulis kisah dalam hidupku,
memacu jantung hingga menderu,
memporak-porandakan rasaku,
bahagia dalam haru, sendu, pilu, juga rindu.
Namun, kisah itu semangat hidupmu.
Kau
Adalah Kartini masa kini.
Dikurung dalam teori,
yang mendefinisikan rasa benci,
dan melihat hanya dengan mata kiri.
Tetapi,
Kau tetap menapakkan kaki,
dan enggan beranjak pergi,
karena engkau, wanita sejati.
1 comments:
melati pun sampai skarang masih enggan untuk bersemi bahkan mekar
Post a Comment